Rabu, 02 November 2016

TUGAS JAMAN DULU

Simulakrum Jaman Edan Era R. Ng. Ranggawarsito
            Membicarakan simulakrum jaman edan para filsuf Yunani berpendapat bahwa dunia yang kita huni sekarang ini dinyatakan sebagai tiruan dunia murni yang bersifat transcendental. Banyak para penyair dan sastrawan, menangkap bahwa dunia nyata yang kita tempati sekarang ini sudah edan. Dari pendapat itulah para sastrawan dan penyair berani bermain simulakrum atau menyiasati untuk menghadapi jaman edan ini dengan menelanjangi realitas, yang artinya kita mengupas tuntas segala realita kehidupan yang terjadi di sekitar lingkungan kita ini mengambil hal-hal yang positif untuk bisa mengatasi jaman yang sudah edan ini. Selanjutnya dengan cara membungkus realitas agar tidak terlalu vulgar, artinya para sastrawan menanggapi jaman edan ini dengan cara membuat sebuah karya, contohnya saja dengan membuat puisi yang mana isinya menyinggung jaman edan dengan sentuhan-sentuhan politiknya.
            Konteks jaman edan di atas menunjukkan spirit jaman, manusia serba repot dan salah kaprah menanggapi suasana jaman ini. Semangat jaman di era R. Ng. Ranggawarsito, lebih menekankan dua hal, yaitu: kekuasaan, artinya banyak warga masyarakat yang gila kekuasaan, dan harta benda, artinya sebuah kebanggaan akan sebuah material. Namun jaman edan era Ranggawarsito dengan jaman edan sekarang saya kira berbeda, karena jaman edan sekarang saya kira sudah sangat parah daripada jaman dulu. Saya ambil contoh saja pada era presiden Soeharto, jaman itu Pak Soeharto memegang penuh kekuasaan atas negara ini. Begitu juga harta benda yang sebagian merupakan hasil korupsi dikuasai oleh Pak Soeharto. Pada jaman itu hanya Pak Soeharto saja yang menguasai kekuasaan dan harta benda. Selain Pak Soeharto pasti akan didepak atau dibunuh oleh utusan-utusan Pak Soeharto. Namun, pada jaman edan sekarang ini justru semakin parah. Banyak orang-orang yang berlomba-lomba untuk mengejar kekuasaan dan harta benda, dari para pejabat pemerintahan sampai karyawan perusahaan. Jika sikap seperti itu terus ada pada diri manusia di negara ini maka akan hancurlah sebuah jati diri bangsa dan negara kita.
            Baudrillard (Cavallaro, 2004: 272-273) mengisyaratkan bahwa hiper-realitas adalah sebuah simulakrum. Permainan ilusi yang menciptakan suasana halusinasi dimana manusia hidup dalam keadaan yang tidak nyata. Manusia dikatakan hidup di dunia ini sedang melakukan sebuah sandiwara kehidupan yang mau tidak mau pasti dilakukan.
            Jaman edan tampak mengikuti aliran dan irama kepemimpinan. Begitu pula sastra dan kekuasaan tampak berjalan beriringan. Hegemoni kekuasaan kadang-kadang menekan sumbu batin rakyat, yang artinya kekuasaan para pemimpin terkadang berlaku tidak adil untuk rakyat kecil sehingga rakyat kecil selalu tertekan dengan keadaan yang seperti itu. Keadaan yang seperti itulah yang membuat para sastrawan dan penyair membuat sebuah karya lewat puisi yang isinya untuk menggelitik para pemimpin bangsa supaya keadilan lebih ditegakkan lagi. Adapun kelemahan dari cara yang dilakukan para penyair dan sastrawan itu adalah ketika sebuah karya itu dibuat hanya sebagian kalangan saja yang mungkin menanggapinya, dan tidak sampai kepada presiden untuk ditanggapinya.

            Paling tidak, sampai detik ini manusia dapat diketengahkan bahwa manusia yang gemar bermain simbol tentang jaman edan sudah mewariskan motif dan ideologi. Puisi dan prosa sebagai saksi jaman edan yang penuh teka-teki sebagai sebuah etnografi sastra yang penuh problematika makna. Kalau kita sebagai sastrawan membandingkan puisi dengan cerpen jaman edan, hal itu sama seperti dengan gagasan Benedetto Crose (Gifford, 1995: 2) yaitu sebagai pengambangan dari ide “across leterature”. Artinya persilangan budaya dalam sastra itu wajar terjadi pengambangan dan harus ada timbal balik yang berbeda antara karya-karya yang sudah lebih dahulu muncul dari pada yang sudah terjadi persilangan tersebut. Semuanya karya tersebut pada akhirnya tetap pada wujud aslinya yaitu karya yang ditujukan untuk menanggapi jaman edan yang terjadi dari dulu sampai sekarang ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar